Hujan.
Andaikan ia datang lagi membasahi kusamnya jendela ini. Namun hujan kini
sepertinya enggan kembali menyapa. Meninggalkanku dalam kesendirian. Digantikan
oleh teriknya matahari yang menyengat, membuatku tak betah bila berlama-lama di
luar rumah, ingin segera masuk ke kamar saja mendekat kipas angin. Hujan tak
bersalah, hanya saja karena ia aku tak bisa lagi memandangi wajah ayu
bidadariku yang suka melukis kala hujan tiba.
Musim
ini sungguh membuatku gusar. Sudah hampir dua minggu aku sama sekali tak pernah
melihat gadis itu di teras rumahnya, walaupun rumahnya hanya berada di depan
rumahku. Dia gadis China bermata sipit berkulit putih. Tak ayal pula bila
banyak lelaki termasuk aku mencoba mendekatinya, walau harus pergi ke rumahnya.
Aku sering termangu di dekat jendela berharap
dia akan muncul lagi dengan melukis di atas kanvasnya.
Malam
ini udara panas sekali. Jendela yang biasanya tidak kubuka sekarang kubiarkan
dari pagi tadi terbuka. Angin malam masuk menyegarkan tubuhku. Aku memandangi
keadaan taman di depan rumahku. Bunga-bunga sudah tampak tak segar dari
biasanya, karena Pak Tarno tukang kebunku sudah pulang ke kampung halamannya
karena anaknya sakit parah.
Ya.
Ada yang mengejutkanku. Sosok gadis dambaanku itu melukis lagi di atas
kanvasnya. Aku terus memperhatikannya hingga dia selesai melukis. Tengah malam
tiba, dia merapikan alat-alat lukisnya. Dia bergegas masuk sambil melambaikan
tangannya kepadaku. Sesungging senyum dia berikan padaku. Betapa indah malam
ini bagiku. Namun entah, aku jadi bingung. Rasanya aku ingin sekali mencapai
kesana, menemaninya melukis. Aku semakin penasaran, sebenarnya apa yang dia
lukis? Apakah hanya sebuah titik-titik air kala hujan? Ataukah awan berkabut
malam? Rasanya ingin sekali kaki ini menjangkau kesana. Kututup jendelaku
rapat-rapat. Sudah kenyang dengan angin malam ini.
Esok
hari, betapa aku terkejut bukan kepalang, gadis yang selama ini aku perhatikan
datang ke rumahku menghampiriku dengan menyerahkan lukisannya. Lukisannya
tentang aku yang sering memperhatikannya saat hujan kemarin.