Perkembangan
Ilmu Pengetahuan
Ilmu
Pengetahuan merupakan seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Segi kenyataan ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan namun di dalamnya juga
merangkum sekumpulan pengetahuan berdasar teori-teori yang sudah disepakati
sebelumnya dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang
diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Namun sebelum datangnya ilmu pengetahuan, sudah muncul
terlebih dahulu ilmu kepercayaan. Sebagai contoh seperti:
- Burung hantu yang berteriak di malam hari dipercayai sebagai pertanda munculnya malapetaka.
- Pelangi dianggap tangga bidadari yang sedang turun untuk mandi.
Pelangi |
Bila ditilik dari dua
kejadian tersebut, ilmu pengetahuan tidak menyimpulkan seperti itu. Pada
kejadian yang pertama, ilmu pengetahuan
mengartikan bahwa sesungguhnya burung
hantu berteriak di malam hari karena untuk mencari makan demi kelangsungan
hidupnya. Dan pada kejadian yang kedua, ilmu pengetahuan mengartikan bahwa dalam
fisika , warna-warna lazim diidentifikasikan dari panjang gelombang yang sering
disebut dengan spectrum warna. Warna-warna ini adalah komponen dari cahaya
putih yang disebut cahaya tampak. Komponen lainnya adalah cahaya yang tidak
tampak seperti inframerah. Alat
paling sederhana yang sering dipakai untuk menguraikan warna putih adalah
prisma kaca. Sebuah prisma kaca menguraikan cahaya putih yang datang menjadi
komponen-komponen cahayanya. Di alam ini tidak hanya prisma yang bisa
menguraikan cahaya. Selain itu. tetesan air dari air hujan adalah salah satu
contoh benda yang tersedia di alam yang bisa menguraikan cahaya putih. Ketika
seberkas cahaya putih mengenai setetes air, tetesan air ini berprilaku seperti
prisma. Dia menguraikan sinar putih tadi sehingga terciptalah warna-warna
pelangi. Setetes air berprilaku seperti prisma ketika menerima seberkas cahaya
putih. Cahaya tersebut sebagian dipantulkan ke arah pengamat, sebagian lagi
diteruskan. Warna dalam pelangi seperti blok-blok yang lebar dikarenakan kita hanya
melihat satu warna untuk satu tetesan air. Cahaya matahari yang diuraikan oleh
tetesan air A hanya sampai ke mata kita pada panjang gelombang warna merah.
Sementara itu, tetesan air B memberikan panjang gelombang warna ungu.
Tetesan-tetesan air di antaranya memberikan masing-masing satu panjang
gelombang pada mata kita. Sehingga pada akhirnya si pengamat melihat pelangi
dengan warna yang lengkap.
Kita hanya bisa melihat pelangi maksimal setengah lingkaran. Untuk melihat pelangi utuh satu lingkaran, maka kita harus berdiri di tempat yang lebih tinggi.
Ilustrasi pada gambar diatas memperlihatkan bahwa pelangi berbentuk lingkaran. Ini adalah benar bahwa pelangi berbentuk lingkaran, bukan parabola seperti anggapan beberapa orang. Di tanah, kita hanya melihat maksimal pelangi setengah lingkaran. Kalau kita berdiri di atas hujan, misalnya di pesawat terbang, maka kita bisa melihat pelangi satu lingkaran utuh. Ini semua disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian warna. Dengan geometri optik ini juga kita bisa menjelaskan garis lurus yang melewati mata kita dan matahari juga melewati titik pusat lingkaran pelangi. Karena pelangi tercipta melibatkan jarak pengamat dengan tetesan air, maka pelangi selalu bergerak mengikuti pergerakan pengamat. Ini membuat jarak kita dengan pelangi konstan (sama), dengan kata lain kita tidak pernah bisa mendekati pelangi.
pelangi
Kita hanya bisa melihat pelangi maksimal setengah lingkaran. Untuk melihat pelangi utuh satu lingkaran, maka kita harus berdiri di tempat yang lebih tinggi.
Ilustrasi pada gambar diatas memperlihatkan bahwa pelangi berbentuk lingkaran. Ini adalah benar bahwa pelangi berbentuk lingkaran, bukan parabola seperti anggapan beberapa orang. Di tanah, kita hanya melihat maksimal pelangi setengah lingkaran. Kalau kita berdiri di atas hujan, misalnya di pesawat terbang, maka kita bisa melihat pelangi satu lingkaran utuh. Ini semua disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian warna. Dengan geometri optik ini juga kita bisa menjelaskan garis lurus yang melewati mata kita dan matahari juga melewati titik pusat lingkaran pelangi. Karena pelangi tercipta melibatkan jarak pengamat dengan tetesan air, maka pelangi selalu bergerak mengikuti pergerakan pengamat. Ini membuat jarak kita dengan pelangi konstan (sama), dengan kata lain kita tidak pernah bisa mendekati pelangi.
pelangi